Bappeda Kabupaten Aceh Besar Perencanaan
Kota Jantho (Selasa, 07/06/2022) – Pengaruh dampak keterpurukan perekonomian masyarakat yang salah-satunya diakibatkan oleh pandemi covid-19 membuat sebagian masyarakat terjun ke dalam kemiskinan ekstrem, khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Besar. Respon cepat Pemerintah Pusat melalui Bappenas yang bekerja sama dengan Bappeda Aceh Besar melaksanakan Rapat Koordinasi membahas tentang strategi dan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini berlokasi di Aula Lt. II Bappeda Aceh Besar yang dihadiri oleh Tim PKPM Bappenas, Unsur Bappeda, BPS, dan OPD terkait penanggulangan kemiskinan.
Bupati Aceh Besar yang diwakilkan oleh Asisten II Sekdakab. Bidang Perekonomian dan Pembangunan M.Ali,S.Sos,M.Si dalam pembukaannya menyatakan aktifitas ekonomi masyarakat Aceh Besar harus terus ditingkatkan untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem melalui strategi penanggulangan yang direncanakan. “Tujuan utamanya adalah mampu bertahan dalam krisis ekonomi dan tercukupinya kebutuhan dasar pangan” Ungkapnya. Selain itu, Kepala Bappeda Aceh Besar Rahmawati, S.Pd menyampaikan “Aceh Besar harus bangkit dari keterpurukan ekonomi, dan pada kesempatan ini kita bersama-sama harus mencari solusi dan berkontribusi terhadap strategi peningkatan ekonomi masyarakat dan penurunan angka kemiskinan ekstrem”.
Arahan dari Tim Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat (PKPM) Bappenas menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia harus mencapai angka 0% pada tahun 2024. Oleh karenanya, perlu kerja keras dalam upaya melakukan pendekatan penanggulangan kemiskinan secara inovatif dan pelaksanaan program-program terintegrasi untuk pemberdayaan dan rehabilitasi masyarakat miskin. Pendataan dan pemetaan terdampak kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara valid dan akurat untuk mendukung kapabilitas masyarakat melalui peningkatan SDM, ketersediaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang layak.
